Rabu, 25 Desember 2013

TEKNIK PENGUMPULAN DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yeng memenuhi standar data yang ditetapkan. Bermacam-macam teknik pengumpulan data, diantaranya adalah sebagau berikut
   A.     Pengumpulan Data dengan Observasi
Terdapat bermacam-macam observasi, yaitu:
1.      Observasi Partisipatif
Dalam observasi ini peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleeh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Observasi ini dibagi lagi menjadi empat, diantaranya:
a.       Partisipasi aktif: Dalam hal ini peneliti dating di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.
b.      Partisipasi moderat: Peneliti dalam mengumpulkan data ikut observasi partisipatif dalam beberapa kegiatan tetapi tidak semuanya.
c.       Partisipasi aktif: Peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan oleh narasumber tetapi belum sepenuhnya lengkap.
d.      Partisipasi lengkap: Peneliti sudah terlibat sepenuhnya terhadap apa yang dilakukan sumber data.
2.      Observasi Terus Terang atau Tersamar
Peneliti melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui semua kegiatan dari peneliti. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak harus terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau suatu data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan.
3.      Observasi Tak Berstruktur
Observasi dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan tidak berstruktur karena fokus penelitian belum jelas. Fokus observasi akan berkembang selama kegiatan observasi berlangsung. Kalau masalah penelitian sudah jelas seperti dalam penelitian kuantitatif, maka observasi dapat dilakukan secara terstruktur dengan menggunakan pedoman observasi. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan.
Objek yang diteliti menurut Spradley terdiri atas tiga komponen yaitu
1.      Place, tempat dimana interaksi dalam situasi social sedang berlangsung.
2.      Actor, pelaku atau orang-orang yang sedang memainkan peran tertentu misalnya guru, kepala sekolah, pengawas.
3.      Activity, kegiatan yang dilakukan oleh actor dalam situasi yang sedang berlangsung seperti kegiatan belajar mengajar.
Tahapan observasi menurut Spradley terdapat tiga, yaitu:
1.      Observasi deskriptif
Observasi deskriptif dilakukan peneliti pada saat memasuki situasi social tertentu sebagai objek penelitian. Pada tahap ini peneliti belum membawa masalah yang akan diteliti, maka peneliti melakukan penjelajah umum, an menyeluruh, melakukan deskripsi terhadap semua yang dilihat, didengar dan dirasakan.
2.      Observasi terfokus
Pada tahap ini peneliti sudah melakukan mini tour observation, yaitu pada suatu observasi yang telah dipersempit untuk difokuskan pada aspek tertentu. Peneliti melakukan analisis taksonomi sehingga dapat menemukan fokus.
3.      Observasi terseleksi
Pada tahap ini peneliti menguraikan fokus yang ditemukan sehingga datanya lebih rinci. Dengan melakukan analisis komponensial terhadap fokus, kontraskontras atau perbedaan dan kesamaan antar kategori, serta menemukan hubungan antara satu kategori dengan kategori yang lain. Pada tahap ini diharapkan peneliti telah dapat menemukan pemahaman yang mendalam atau hipotesis.
   B.     Pengumpulan Data dengan Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self report atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi.
Macam-macam wancara diantaranya adalah:
1.      Wawancara terstrukutur
Wawancara ini digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternative jawabannya pun telah disiapkan.
2.      Wawancara semiterstruktur
Jenis wawancara ini sudah termsuk dalam kategori in depth interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstrktur. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan informan.
3.      Wawancara tak berstruktur
Wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
Langkah-langkah wawancara, diantaranya adalah:
1.      Menetapkan kepada siapa wawancara itu dilakukan
2.      Menyiapakan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan
3.      Mengawali atau membuka alur wawancara
4.      Melangsungkan wawancara
5.      Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya
6.      Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh
   C.     Teknik Pengumpulan Data dengan Dokumen
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, cerita, biografi, peraturan, kebijakan.
Hasil penelitian dari observasi atau wawancara akan lebih kredibel/dapat dipercaya kalau didukung oleh sejarah pribadi kehidupan di masa kecil, di sekolah, di tempat kerja, di masyarakat dan autobiografi.
   D.     Triangulasi
Triangulasi sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.
Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.


Gambar. Triangulasi “teknik” pengumpulan data (bermacam-macam cara pada sumber yang sama)


Gambar. Triangulasi “sumber” pengumpulan data. (satu teknik pengumpulan data pada bermacam-macam sumber data A, B, C)





sumber: Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta 

3 komentar:

  1. Untung dapat informasi dari blog ini jadi saya beruntung dapat mengetahui cara mengumpulkan data kualitatif dengan observasi

    BalasHapus
  2. tolong dimasukkan sumber materinya, supaya blog ini bisa dijadikan rujukan dalam penulisan. sayang kalo tidak ada sumber, padahal materinya bagus banget

    BalasHapus
  3. Mau tanya, apabila kalau dalam penelitian kualitatif menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti menggunakan 2 variabel dalam penelitian tersebut, kemudian pada pedoman wawancara diberikan indikator pada variabel 1, dan pada observasi diberikan indikator pada variabel 2. Apakah hal tersebut bisa dilakukan triangulasi data dan mendapatkan kesimpulan atas data tersebut? Apakah harus menambahi dengan pada setiap teknik pengumpulan data harus diberikan indikator dengan kedua variabel tersebut, jadi pada pedoman observasi diberikan variabel 1 dan variabel 2 lalu di pedoman wawancara juga diberikan variabel 1 dan variabel 2?

    Mohon balasannya. terimakasih.

    BalasHapus