Senin, 09 Desember 2013

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS DALAM PENELITIAN KUANTITATIF


1.       Deskripsi Teori
Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.
2.       Kerangka Berfikir
Menurut Uma Sekaran dalam bukunya Business Research (1992) mengemukakan bahwa kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai factor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara variabel independen dengan dependen. Bila dalam penelitian terdapat variabel moderator dan intervening, maka juga perlu dijelaskan, mengapa variabel itu ikut dilibatkan dalam penelitian.
3.       Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif tidak dirumuskan hipotesis tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut akan dijuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Dalam hal ini perlu dibedakan pengertian hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Pengertian hipotesis penelitian sebagaimana yang ditulis diatas sedangkan hipotesis statistik itu ada apabila penelitian bekerja dengan sampel. Apabila penelitian tidak menggunakan sampel berarti tidak ada hipotesis statistik.
Terdapat dua macam hipotesis penelitian yaitu hipotesis kerja dan hipotesis nol. Hipotesi kerja dinyatakan dalam kalimat positif dan hipotesis nol dinyatakan dalam kalimat negatif. Contohnya: a) Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar antara Sekolah Negeri dan Swasta. (hipotesis komparatif untuk populasi), b) Kemampuan bahasa asing murid-murid SLTA itu rendah. (hipotesis deskriptif untuk populasi), c) Ada hubungan positif antara penghasilan orang tua dengan ketersediaan fasilitas belajar anak. (hipotesis asosiati, untuk populasi)
Sedangkan dalam hipotesis statistik juga terdapat dua macam yaitu hipotesis kerja dan hipotesis alternatif. Contohnya: 1) Terdapat perbedaan yang signifikan antara semangat belajar anak dari keluarga petani dan nelayan. (hipotesis komparatif, petani dan nelayan adalah sampel).
Hipotesis terdiri dari beberapa bentuk:
a.       Hipotesis deskriptif:
b.      Hipotesis komparatif
c.       Hipotesis asosiatif
     Berikut adalah contoh judul penelitian, paradigm, rumusan masalah dan hipotesis penelitian.
1.       Judul Penelitian:
Hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan prestasi belajar murid. (gaya kepemimpinan adalah variabel independen (X) dan prestasi belajar adalah variabel dependen (Y).
2.       Paradigm Penelitiannya:

 


3.       Rumusan Masalah:
a.       Seberapa baik gaya kepemimpinan kepala sekolah yang ditampilkan? (bagaimana X)
b.      Seberapa baik prestasi belajar siswa? (bagaimana Y)
c.       Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan prestasi belajar siswa? (adakah hubungan antara X dan Y)          butir ini merupakan rumusan masalah asosiatif.
d.      Bila sampel penelitiannya golongan guru golongan III dan IV, maka rumusan masalah komparatifnya adalah:
1)      Adaka perbedaan persepsi antara guru golongan III dan IV tentang gaya kepemimpinan kepala sekolah?
2)      Adakah perbedaan persepsi antara guru gol. III dan IV tentang prestasi belajar murid?
4.       Rumusan Hipotesi Penelitian
a.       Gaya kepemimpinan yang ditampilkan kepala sekolah (X) ditampilkan kurang baik, dan nilainya paling tinggi 60% dari kriteria yang ditetapkan.
b.      Prestasi belajar murid (Y) kurang memuaskan dan nilainya paling tinggi 65
c.       Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan prestasi belajar murid, artinya makin baik kepemimpinan kepala sekolah maka akan semakin baik prestasi belajar murid.
d.      Terdapat perbedaan persepsi tentang gaya kepemimpinan antara gol I, II, dan III.

e.      Terdapat perbedaan persepsi tentang prestasi kerja antara guru gol III dan IV.





sumber: Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

1 komentar: