1.
Deskripsi Teori
Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan
uraian sistematis tentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis
buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti.
Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap
variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap
dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan dan
prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih
jelas dan terarah.
2.
Kerangka Berfikir
Menurut Uma Sekaran dalam bukunya Business Research (1992) mengemukakan bahwa kerangka berfikir
merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai
factor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara
teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis
perlu dijelaskan hubungan antara variabel independen dengan dependen. Bila
dalam penelitian terdapat variabel moderator dan intervening, maka juga perlu
dijelaskan, mengapa variabel itu ikut dilibatkan dalam penelitian.
3.
Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan
baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada pada fakta-fakta
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian
yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif tidak
dirumuskan hipotesis tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis.
Selanjutnya hipotesis tersebut akan dijuji oleh peneliti dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif.
Dalam hal ini perlu dibedakan pengertian hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Pengertian
hipotesis penelitian sebagaimana yang ditulis diatas sedangkan hipotesis
statistik itu ada apabila penelitian bekerja dengan sampel. Apabila penelitian
tidak menggunakan sampel berarti tidak ada hipotesis statistik.
Terdapat dua macam hipotesis penelitian yaitu hipotesis kerja dan hipotesis nol. Hipotesi
kerja dinyatakan dalam kalimat positif dan hipotesis nol dinyatakan dalam
kalimat negatif. Contohnya: a) Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar antara
Sekolah Negeri dan Swasta. (hipotesis komparatif untuk populasi), b) Kemampuan
bahasa asing murid-murid SLTA itu rendah. (hipotesis deskriptif untuk
populasi), c) Ada hubungan positif antara penghasilan orang tua dengan
ketersediaan fasilitas belajar anak. (hipotesis asosiati, untuk populasi)
Sedangkan dalam hipotesis statistik juga terdapat dua
macam yaitu hipotesis kerja dan hipotesis
alternatif. Contohnya: 1) Terdapat perbedaan yang signifikan antara semangat belajar anak dari keluarga petani dan
nelayan. (hipotesis komparatif, petani dan nelayan adalah sampel).
Hipotesis terdiri dari beberapa bentuk:
a.
Hipotesis deskriptif:
b.
Hipotesis komparatif
c.
Hipotesis asosiatif
Berikut adalah
contoh judul penelitian, paradigm, rumusan masalah dan hipotesis penelitian.
1. Judul Penelitian:
Hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah
dengan prestasi belajar murid. (gaya kepemimpinan adalah variabel independen
(X) dan prestasi belajar adalah variabel dependen (Y).
2. Paradigm Penelitiannya:
3.
Rumusan
Masalah:
a.
Seberapa baik gaya kepemimpinan kepala sekolah
yang ditampilkan? (bagaimana X)
b.
Seberapa baik prestasi belajar siswa? (bagaimana
Y)
c.
Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan
kepala sekolah dengan prestasi belajar siswa? (adakah hubungan antara X dan
Y) butir ini merupakan rumusan
masalah asosiatif.
d.
Bila sampel penelitiannya golongan guru golongan
III dan IV, maka rumusan masalah komparatifnya adalah:
1)
Adaka perbedaan persepsi antara guru golongan
III dan IV tentang gaya kepemimpinan kepala sekolah?
2)
Adakah perbedaan persepsi antara guru gol. III
dan IV tentang prestasi belajar murid?
4. Rumusan Hipotesi Penelitian
a.
Gaya kepemimpinan yang ditampilkan kepala
sekolah (X) ditampilkan kurang baik, dan nilainya paling tinggi 60% dari
kriteria yang ditetapkan.
b.
Prestasi belajar murid (Y) kurang memuaskan dan
nilainya paling tinggi 65
c.
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan prestasi belajar murid, artinya
makin baik kepemimpinan kepala sekolah maka akan semakin baik prestasi belajar
murid.
d.
Terdapat perbedaan persepsi tentang gaya
kepemimpinan antara gol I, II, dan III.
e.
Terdapat perbedaan persepsi tentang prestasi
kerja antara guru gol III dan IV.
sumber: Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
sumber: Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
terimakasih pak
BalasHapus