Rabu, 25 Desember 2013

TEKNIK ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF



Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah di lapangan.
1.      Analisis Sebelum di Lapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setekah peneliti masuk dan selama di lapangan. Jadi ibarat seseorang ingin mencari pohon jati di suatu hutan. Berdasarkan karakteristik tanah dan iklim maka dapat diduga bahwa hutan tersebut ada pohon jatinya. Oleh karena itu peneliti dalam membuat proposal penelitian, fokusnya adalah ingin menemukan pohon jati pada hutan tersebut, berikut karakteristiknya.
Setelah peneliti masuk ke hutan beberapa lama, ternyata hutan tersebut tidak ada pohon jatinya. Kalau peneliti kuantitatif tentu akan membatalkan penelitiannya. Tetapi kalau peneliti kualitatif tidak, karena fokus penelitian bersifat sementara dan akan berkembang setelah di lapangan. Bagi peneliti kualitatif, kalau fokus penelitian yang dirumuskan pada proposal tidak ada di lapangan, maka peneliti akan merubah fokusnya, tidak lagi mencari kayu jati lagi di hutan, tetapi akan berubah dan mungkin setelah masuk hutan tidak lagi tertarik pada kayu jati lagi, tetapi beralih ke pohon-pohon yang lain, bahkan juga mengamati binantang yang ada di hutan tersebut.

2.      Analisis Selama di Lapangan Model Miles and Huberman
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah analisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel. Miles and Huberman (1984) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu ­data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.
a.       Data Reduction (reduksi data)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, makin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan makin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer mini, dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu.
b.      Data Display (Penyajian Data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjtunya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Selanjutnya disarankan dalam melakukan display data, selain dengan teks yang naratif, juga dapat berupa grafik, matrik, network (jejaring kerja) dan chart.
c.       Conclusion Drawing/werification
Kesimpulan awal yang dikemukakan msih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awall, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
3.      Analisis Data Selama di Lapangan Model Spradley
Menurut Sradley proses penelitia berangkat dari yang luas, kemudian memfokus dan meluas lagi. Terdapat analisis data yang dilakukan dalam penelitian kualitatif, yaitu:
a.       Analisis Domain
Setelah peneliti memasuki obyek penelitian yang berupa situasi social yang terdiri atas, place, actor dan activity (PAA), selanjutnya melaksanakan observasi partisipan, mencatat hasil observasi dan wawancara, melakukan observasi deskriptif, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis domain.
Analisis domain dilakukan untuk memperoleh ganbaran yang umum dan menyeluruh tentang situasi social yang diteliti atau obyek penelitian. Data diperoleh dari grand tour dan  minitour question. Hasilnya berupa gambaran umum tentang obyek yang diteliti, yang sebelumnya belum pernah diketetahui. Dala analisis ini informasi yang diperoleh belum mendalam, masih di permukaan, namun sudah menemukan domain-domain atau kategori dari situasi social yang diteliti.
Suatu domain adalah merupakan kategori budaya terdiri atas tiga elemen yaitu: cover term, included terms, dan semantic relationship. Cover term adalah nama suatu domain budaya, include term merupakan nama-nama yang domain budaya adalah hubungan semantic antar kategori.
b.      Analisis Taksonomi
Setelah peneliti melakkukan analisis domain sehingga ditemukan domain-domain atau kategori dari situasi social tertentu maka selanjutnya domain yang dipilih oleh peneliti dan selanjutnya ditetapkan sebagai fokus penelitian, perlu diperdalam lagi melalui pengumpulan data di lapangan. Pengumpulan data dilakukan secara terus menerus melalui pengamatan, wawancara mendalam dan dokumentasi sehingga data yang terkumpul menjadi banyak. Oleh karena itu pada tahap ini diperlukan analisis lagi yang disebut dengan analisis taksonomu.
Jadi analisis taksonomi adalah analisis terhadap keseluruhan data yang terkumpul berdasarkan domain yang telah ditetapkan. Dengan demikian domain yang telah ditetapkan menjadi cover term oleh peneliti dapat diurai secara lebih rinci dan mendalam melalui analisis tasonomi ini. Hasil analisis taksonomi dapat disajikan dalam bentuk diagram kotak (box diagram), diagram garis dan simpul (lines and node diagram) dam out line.



COVER TERM
A
B
C
D
1
2
3
1
2
3
4
a
b
Gambar. Diagram kotak (box diagram)


gambar. Diagram garis dan simpul (lines and Nodes)

COVER TERM
A.     ………………………………………………………………………………………
1.      …………………………………………………………………………………..
a.         ……………………………………………………………………………..
b.      ………………………………………………………………………………
B.     ……………………………………………………………………………………...
C.     ……………………………………………………………………………………...
D.     ……………………………………………………………………………………...
1.      ……………………………………………………………………….................

Gambar. Diagram outline

Sebagai contoh kalau domain yang menjadi fokus penelitian adalah jenjang pendidikan formal maka melalui analisis taksonomi akan menjadi pendidikan dasar akan terdiri ata Sekolah Dasar (SD/MI) dan Sekolah Lanjutan Pertama (SMP/MTS) dan SMK/MAK. Selanjutnya pendidikan tinggi terdiri atas Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut dan Universitas.
Diberikan contoh lain misalnya domain yang ditetapkan adalah profil pekerjaan industry permesinan modern maka melalui analisis taksonomi ditemukan bahwa, profil pekerjaan industry permesinan modern dapat dibagi menjadi, supervisor, quality assurance dan lain-lain. Khusus profil pekerjaan operator mesin, dapat dijabarkan menjadi profil tingkat kesulitan pekerjaan dan metode kerjanya.





Gambar. Hasil analisis domain (Jenjang Pendidikan) dan taksonomi (SD s/d Universitas)

c.      Analisis Kompenensial
Pada analisis komponensial yang dicarai untuk diorganisasikan dalam domain bukanlah keserupaan dalam domain tetapi justru yang memiliki perbedaan atau yang kontras. Data ini dicari melalui observasi, wawancara dan dokumentasi yang terseleksi. Dengan tekni pengumpulan data yang bersifat triangulasi tersebut, sejumlah dimensi yang spesifik dan berbeda pada setiap elemen akan dapat ditemukan. Sebagai contoh dalam analisis taksonomi telah ditemukan berbagai jenjang dan jenis pendidikan. Berdasarkan jenjang dan jenis pendidikan tersebut, selanjutnya dicari elemen yang spesifik dan kontras pada tujuan sekolah, kurikulum, peserta didik, tenaga kependidikan dan sistem manajemennya.
d.      Analisis Tema Budaya
Analisis tema atau discovering cultural themes, sesungguhnya merupakan upaya mencari “benang merah” yang mengintegrasikan lintas domain yang ada (Sanapiah Faisal, 1990). Dengan ditemukan benang merah dari hasil analisis domain, taksonomi dan komponensial tersebut maka selanjutnya akan dapat tersusun suatu “konstruksi bangunan” situasi social obyek penelitian yang sebelumnya masih gelap atau remang-remang dan setelahdilakukan penelitian maka menjadi lebih terang dan jelas.
Berdasarkan analisis tema budaya tersebut selanjutnya data disusun judul penelitian baru, apabila judul dalam proposal berubah setelah peneliti memasuki lapangan.
Dalam penelitian kualitatif yang baik, judul laporan penelitian tidak sama dengan judul proposal. Hal ini berarti peneliti mampu melepaskan diri tentang apa yang dipikirkan sebelum penelitian, dan mampu melihat gejala dalam situasi social/obyek penelitian yang alamiah, lebih mampu memperhatikan kondisi yang sebenarnya terjadi di lapangan, tidak terpengaruh oleh pola pikir sebelum peneliti ke lapangan. Dengan menemukan judul baru dalam laporan penelitian, berarti peneliti telah melakukan analisis tema dan temanya diwujudkan dalam judul penelitian.


sumber: Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar