Rabu, 25 Desember 2013

MASALAH, FOKUS, JUDUL DAN TEORI PADA PENELITIAN KUALITATIF


   A.     Masalah dalam Penelitian Kualitatif
Masalah dalam penelitian kualitatif bersifat kualitatif masih bersifat sementara, tentatif dan akan berkembang atau  berganti setelah peneliti berada di lapangan. Dalam penelitian, akan terjadi tiga kemungkinan terhadap “masalah” yang dibawa oleh peneliti dalam penelitian. Yang pertama masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sehingga sejak awal sampai akhir penelitian sama. Dengan demikian judul proposal dengan judul laporan penelitian sama. Yang kedua, masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki penelitian berkembang yaitu memperluas atau memperdalam masalah yang telah disiapkan. Dengan demikian terlalu banyak perubahan, sehingga judul penelitian cukup disempurnakan. Yang ketiga, masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangan berubah total, sehingga harus ganti masalah. Dengan demikian judul proposal dengan judul penelitian tidak sama dan judulnya diganti. Dalam institusi tertentu, judul yang diganti ini sering mengalami kesulitan administrasi. Oleh karena itu institusi yang menangani penelitian kualitatif, harus mau dan mampu menyesuaikan dengan karakteristik masalah kualitatif ini.

   B.     Fokus Pendidikan
Dalam penelitian kualitatif pembatasan masalah disebut dengan fokus, yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum. Spradley dalam Sanapiah Faisal (1988) mengemukakan empat alternative untuk menetapkan fokus yaitu:
1.      Menetapkan fokus permasalahan yang disarankan oleh informan. Informan ini dalam lembaga pendidikan, bisa kepala sekolah, guru, orang tua murid, murid, pakar pendidikan dan sebagainya.
2.      Menetapkan gokus berdasarkan domain-domain tertentu organizing domain. Domain dalam pendidikan ini bisa kurikulum, proses belajar mengajar, sarana prasarana, tenaga pendidik dan kependidikan, manajemen, pembiayaan, sistem evaluasi, pandangan hidup kompetensi dan sebagainya.
3.      Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk pengembangan iptek. Temuan berarti sebelumnya belum pernah ada. Temuan ini dalam pendidikan misalnya menemukan metode mengajar matematika yang mudah dipahami dan menyenangkan.
4.      Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-teori yang telah ada. Penelitian ini bersifat pengembangan, yaitu ingin melengkapi dan memperluas teori yang telah ada.
   C.     Bentuk Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan bentuk pertanyaan yang dapat memandu peneliti untuk mengumpulkan data di lapangan. Berdasarkan level of explanation suatu gejala, maka secara umum terdapat tiga bentuk rumusan masalah, yaitu rumusan masalah deskriptif, komparatif dan asosiatif.
1.      Rumusan masalah deskriptif  adalah suatu rumusan yang memandu peneliti untuk mengeksplorasi dan atau memotret situasi social yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam.
Contoh: Bagaimanakah profil pendidikan di Indonesia?
2.      Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk membandingkan antara koteks social atau domain satu dibandingkan dengan yang lain.
Contoh: Adakah perbedaan dinamika murid di kelas yang diajar dengan metode ceramah dan demonstrasi?
3.      Rumusan masalah asosiatif atau hubungan adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengkonstruksi hubungan antara situasi social atau domain satu dengan yang lainnya. Rumusan masalah asosiatif dibagi menjadi tiga yaitu hubungan simetris, kausal dan reciprocal atau interaktif.
Hubungan simetris merupakan hubungan suatu gejala yang munculnya bersamaan sehingga bukan merupakan hubungan sebab akibat atau interaktif. Contoh: adakah hubungan warna rambut dengan kecerdasan?.
Hubungan kausal merupakan hubungan yang bersifat sebab dan akibat. Contoh: adakah pengaruh gaya kepemimpinan dengan kedisiplinan murid?.
Hubungan reciprocal merupakan hubungan yang saling mempengaruhi. Contoh: Bagaimanakah antara peran orang tua, guru dan murid dalam pembentukan kepribadian anak?.
   C.     Judul Penelitian Kualitatif
Judul penelitian kualitatif tidak harus mencerminkan permasalahan dan variabel yang diteliti, tetapi lebih pada usaha untuk mengungkapkan fenomena dalam situasi social secara luas dan mandalam, serta menemukan hipotesis dan teori.
Contoh judul penelitian Kualitatif:
1.      Model Perencanaan Pendidikan Di Era Otonomi Daerah.
2.      Makna Menjadi Guru Bagi Masyarakat
3.      Model Pengawasan Pendidikan Di Indonesia
4.      Makna Pembangunan Pendidikan Bagi Masyarakat Miskin
5.      Profil Guru Yanag Efektif Mendidik Anak
6.      Makna Upacara-Upacara Tradisional Dalam Membangun Gedung Sekolah
7.      Makna Gotong Royong Membangun Sekolah
8.      Gaya Belajar Anak-Anak SD Yang Berbakat
9.      Makna Pendidikan Anak Bagi Orang Tua Miskin
10.  Mengapa SDM Masyarakat Indonesia Tidak Berkualitas?
   D.     Teori dalam Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif teori yang digunakan dalam penyusunan proposal penelitian kualitatif bersifat sementara, karena permasalahan yang dibawa peneliti masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki lapangan atau konteks social.
Peneliti kualitatif harus berbekal teori yang luas sehingga mampu menjadi human instrumen. Peneliti kualitatif dituntut mampu mengorganisasikan semua teori yang dibaca. Landasan teori yang dituliskan dalam proposal penelitian lebih berfungsi untuk menunjukkan seberapa jauh peneliti memiliki teori dan memahami permasalahan yang diteliti walaupun masih permasalahan itu bersifat sementara. Oleh karena itu landasan teori yang dikemukakan tidak merupakan harga mati, tetapi bersifat sementara. Peneliti kualitatif justru dituntut untuk melakukan ground research yaitu menemukan teori berdasarkan data yang diperoleh di lapangan atau situasi social.

sumber: Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar