Rabu, 25 Desember 2013

POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN KUALITATIF


A.     Populasi dan Sampel
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi social tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan ke tempat lain pada situasi social yang memiliki kesamaan dengan situasi social pada kasus yang dipelajari. Sampel di dalam penelitian kualitatif tidak dinamakan responden tetapi sebagai narasumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian. Sampel dalam penelitian kualitatif juga bukan disebut sampel statistik melainkan sampel teoritis karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori. Sampel dalam penelitian kualitatif juga dapat disebut sampel konstruktif karena dengan sumber data dari sampel itu dapat dikonstruksikan fenomena yang semula masih belum jelas.
Pada penelitian kualitatif, peneliti memasuki situasi social tertentu yang dapat berupa lembaga pendidikan tertentu, melakukan observasi dan wawancara kepada orang-orang yang dipandang tahu tentang situasi social trsebut. Penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai dilakukan secara purposive yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Hasil penelitian tidak akan digeneralisasikan ke populasi karena, pengambilan sampel tidak diambil secara random

B.     Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampling yang sering digunakan adalah purposive sampling dan snowball sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan. Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit itu tersebut belum mampu memberikan data yag lengkap maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data.
Menurut Sanafiah Faisal (1990) dengan mengutip pendapat Spradley menyatakan bahwa sampel sebagai sumber data atau sebagai informan sebaiknya yang memenuhi kriteria sebagai berikut.
1.      Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi sehingga situasi itu bukan sekedar diketahui, tetapi juga dihayatinya.
2.      Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau terlibat pada kegiatan yang tengah diteliti.
3.      Mereka yang memunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi.
4.      Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil “kemasnnya” sendiri.
5.      Mereka yang pada mulanya tergolong cukup asing dengan peneliti sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan semacam guru atau narasumber.

Contoh:
Seorang peneliti ingin menemukan gaya belajar anak yang berbakat di SD. Berdasarkan hal tersebut, maka langkah-langkah penentuan sampel sumber data adalah sebagai berikut.
1.      Melakukan penjelajahan umum ke SD-SD untuk mencari adakah murid berbakat. Penjelajahan dengan memilih Kepala Sekolah dan guru, serta dokumen sebagai sumber data awal untuk mengetahui ada tidaknya anak berbakat pada SD yang dipimpinnya. (sampel sumber data dipilih Kepala Sekolah, guru, dokumen).
2.      Setelah ada informasi dari Kepala Sekolah, guru dan dokumentasi nilai-nilai pelajaran, selanjutnya dapat diketahui jumlah anak berbakat pada setiap kelas, misalnya setiap kelas ditemukan ada dua murid yang berbakat. Dengan demikian untuk satu SD ada 12 murid yang berbakat ( 2x6 kelas). Di sini sampel sumber data Kepala Sekolah, guru dan dokumentasi.
3.      Berdasarkan 12 murid tersebut, selanjutnya dapat diidentifikasikan nilai rapor dari berbagai pelajaran, ranking di kelas, penghargaan yang telah diperoleh, bakat spesifik yang dimiliki, latar belakang social dan ekonomi keluarga an orang tua murid (sumber data murid dan dokmentasi).
4.      Memulai melakukan penelitian terhadap murid-murid yang terpilih tersebut dengan sampel sumber data murid yang bersangkutan dalam aktivitasnya, guru-gurunya, orang tua dan teman-temannya. Pengumpulan dilakukan secara triangulasi.


sumber: Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

7 komentar: